Pendiri Pesantren


Al-Maghfurlah Simbah

K.Tamyiz Kasnawi

Keluarga Masyayikh


Diberdayakan oleh Blogger.

Sejarah

Pondok Pesantren Miftahul 'Ulum Jogoloyo Wonosalam Demak


Letak Geografis Pesantren 
Pondok Pesantren Miftahul 'Ulum terletak di Jl. Diponegoro No. 17 Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak Kode Pos 59571, yang dibangun di atas tanah seluas 2 ha. Jarak pesantren dengan terminal Demak dan pusat kota adalah 2 km dan kendaraan yang menghubungkan pesantren dengan kota adalah angkutan pedesaan (seperti dokar dan ojek). Lokasi pondok pesantren ini dikelilingi oleh sawah pertanian. Mata pencahariaan utama masyarakat di sekeliling pesantren sebagai petani.


Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Miftahul 'Ulum


Periode awal 
Sebelum pondok pesantren Miftahul Ulum berdiri, desa Jogoloyo dikenal dengan keadaan yang sangat rawan saat itu, yaitu adanya berbagai macam kejahatan & kurangnya pendidikan agama. Mulai dari situ muncullah inisiatif dari Kyai Tamyiz untuk mendirikan pesantren, mengusir kemaksiatan. Langkah awal yang beliau ambil adalah mengajar anak-anak kecil pada malam hari, dirumah beliau. Selain itu mengadakan berzanji secara bergilir dari rumah ke rumah. Proses belajar mengajar pada saat itu masih sangat sederhana, dengan materi pelajaran al-Qur’an dan berzanji. Tahun 1946 Kyai Tamyiz berhasil mendirikan pondok pesantren Miftahul 'Ulum, berkat kerja keras dan semangat serta keinginan untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar.

Periode Pertengahan
Keberadaan pesantren ini begitu cepat menyebar ke berbagai daerah, sehingga dalam waktu yang relatif singkat (sekitar 2 tahun), pondok pesantren ini telah menampung murid sekitar 100 orang santri. Tahun 1957 sepupu Kyai Tamziz mendirikan pesantren putri. Untuk sementara waktu karena keterbatasan ruang pesantren, maka santri putri menempati sebagian dari asrama putra. Pesantren ini berkembang lebih pesat lagi hingga akhirnya pada tahun 1960 mendirikan Madrasah Aliyah Diniyah (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Agama) dan tahun 1963 mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (Sekolah Dasar). Di pesantren terdapat pengajaran kitab-kitab kuning klasik secara sorogan. Hal ini semakin banyak ketika bulan Ramadhan tiba. 

Periode Pengembangan
Semangat perjuangan yang terus berkobar oleh sang perintis (Kyai Tamyiz), akhirnya menutup mata untuk selama-lamanya pada tahun 1976. Kepemimpinan yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum dipegang oleh Kyai. H.Humaidi Tamyiz, yaitu salah satu putra Kyai Tamyiz. Akhirnya semua kegiatan yang semula dilakukan kyai Tamyiz kini digantikan oleh kyai H. Humaidi dan dibantu oleh pengurus yayasan tersebut. Periode inilah, Pondok Pesantren Miftahul Ulum berkembang semakin baik, terbukti dengan inovasi beliau yang tiada henti, baik pada aspek pembangunan fisik, sarana pendidikan maupun dari peserta didik.

Periode Kelembagaan
Dalam periode kelembagaan ini didirikan Madrasah Aliyah (MA) Putra, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Putra-Putri dan Madrasah Tajriyah (MTj) Putra-Putri, dan sampai akhirnya ke periode Yayasan didirikan SMP & SMK serta Madrasah Khusus yang ada dalam lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum adalah:
1. Pendidikan Formal
    a. SMP Miftahul Ulum Boarding School
    b. SMK Miftahul Ulum Boarding School
    c. WAJAR DIKDAS
2. Pendidikan non formal
    a. Madrasah Aliyah (MA) Putra
    b. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Putra-Putri
    c. Madrasah Tajriyah (MTj) Putra-Putri
    d. Madrasah Khusus (MKh) Putra-Putri
    c. Pengajian khusus bulan Ramadhan
    e. Pengajian al-Qur’an
    f. Pengajian kitab-kitab klasik
    g. Pengajian khusus bulan Ramadhan
    h. Sorogan kitab salaf
3. Pendidikan informal
    a. latihan koperasi
    b. Latihan kepemimpinan dan organisasi.
4. Ekstrakurikuler
    a. Musyawaroh Pembahasan Kitab
    b. Rebana
    c. Pencak Silat Pagar Nusa NU, dll